Catatan Redaksi

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dengan penayangan artikel dan atau berita, anda dapat juga mengirimkan artikel atau berita sanggahan dan koreksi kepada redaksi kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11 dan 12) undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email Redaksi atau Hubungi No telpon tercantum di bok redaksi

Iklan Disini

Breaking News

Diduga Kades Sunat Uang Jasa Raharja,Warga Brondong Sebut Sebagai Upaya Jegal Pertahanan





Purworejo.
Imbauan Bupati Purworejo, Agus Bastian agar para Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) dan pendukungnya menciptakan Pilkades serentak yang damai ternyata tak diindahkan. Salah satunya terjadi di Desa Brondong, Kecamatan Bruno, yang akan ikut menggelar Pilkades serentak pada 6 September 2023 mendatang.
Menjelang gelaran Pilkades di Desa Brondong, suasana justru memanas akibat sebuah rekaman pembicaraan yang viral melalui pesan Whats App (WA). Dalam rekaman itu, seorang perempuan diduga Muz (37) ditanya dan menjawab mengenai dugaan pemotongan uang santunan Jasa Raharja (JR) yang didapatnya tahun 2018 lalu.

Rekaman itu pun menjadi viral dan dimuat di beberapa media siber. 
Saat ditanya oleh wartawan, Muz (37) menegaskan bahwa, peristiwa itu sudah lama, tahun 2018 lalu dan tidak ada masalah. "Sebenarnya itu kan tidak ada masalah. Ada orang tanya, ya..saya jawab," tutur Muz pada wartawan.
 Ia pun lantas menjelaskan bahwa, uang Jasa Raharja itu untuk asuransi anaknya, Almarhum DAA (11) yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada 9 April 2018 lalu.
Kades Brondong, Turmuji yang ditemui pun membantah keras jika ia menggunakan uang santunan JR warganya itu. "Kebulan waktu kejadian tahun 2018 lalu, saya baru 11 bulan menjabat sebagai Kades. Warga saya, ahli waris dari korban DAA mendapat santunan Rp50 juta. Saya tidak meminta, semua sudah ada perjanjiannya dan keluarga korban tahu. Dipakai untuk sedekah juga dengan maksud baik. Saya sama sekali tidak 'memakan' uang tersebut," jelas Turmuji, Jumat (14/7/2023).

Ia pun menduga, peristiwa itu dimunculkan karena ada orang yang tidak ingin ia menang dalam Pilkades serentak yang aka digelar pada 6 September 2023 mendatang. Kades yang didukung mayoritas warganya itu pun mengaku ia menjadi korban black campaign (kampanye hitam) atau fitnah.
"Awalnya dari yang saya tahu, Bu Muz.ketemu dengan F di rumah Pak Sh di Dukuh Sudatan. Di rumah Pak Sh itu ditanya-tanya tentang uang Jasa Raharja. Oleh Bu Muz dijawab apa adanya, tapi dia tidak tahu kalau direkam. Gara-gara isterinya direkam, suaminya, MN jadi geram. Suasana desa jadi panas, gara-gara rekaman dan berita yang beredar. Bu Muz merasa dijebak. Dugaan kami, politis karena menjelang Pilkades, jago (Bacakades) di desa kami ada 5," kata Turmuji.
Ia melanjutkan, bahwa orang-orang yang 'memusuhinya' termasuk kaya di desanya.

Bahkan ada yang membiayai tiga Bacakades hanya untuk memecah suara pendukung Turmuji. "Pokoknya seribu cara mereka lakukan untuk mematikan incumbent agar tidak terpilih" tuturnya.


Sementara itu, Irfan, salah satu warga yang berhasil diwawancara mengaku tidak percaya dengan berita yang beredar di desanya. "Itu ulah orang-orang yang ingin menjegal Pak Kades. Pak Kades di mata kami baik, makanya kami sangat tidak percaya. Selama menjadi Kades di Brondong, programnya jelas dan nyata, terealisasi. Baru di periode Pak Turmuji pembangunan di desa kami jalan," ungkap Irfan.


Irfan pun mencontohkan, Kades Turmuji menghibahkan tanah bengkok Kades untuk dijadikan lapangan sepakbola. Lalu, saat pertama menjabat, tambah Irfan, Turmujilah yabg menbuka pola jalqn (jalan baru) poros Brondong-Ceoedak agar memudahkan transportasi pertanian.
"Tanah bengkok saja dihubahkan, Beliau rela mengeluarkan uang pribadi Rp125 juta untuk membuka akses poros desa. 

Sangat tidak percaya, uang pribadinya saja Beliau rela gunakan untuk kepentingan warga kok, mana mungkin mengambil uang warganya yang berduka," kata Irfan.
Ia menambahkan, setelah pola jalan dibuka, akhirnya Pemdes mengalokasikan Dana Desa Rp50 juta untuk perbaikan. Juga memperoleh dana APBD Kabupaten Purworejo untuk memperbaiki jalan poros desa tersebut.

Mustaqim & Tim
© Copyright 2022 - Radar007