Target Program PTSL 42.700 Sertifikat Tanah 23 Desa Di Kabupaten Purworejo

Radar 007 - PURWOREJO - Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2024  diperoleh Kabupaten Purworejo dan Badan Pertanahan Nasional diberikan target menyelesaikan 42.700 sertifikat melalui program tersebut. Panitia Ajudikasi Program PTSL telah dilantik  dan mengucapkan janji di Pendopo BupatiPurworejo ,Selasa (30/01/2024). 

Panitia tersebut terdiri dari ASN dilingkungan BPN ,kepala dan perangkat desa serta perwakilan dari masyarakat. Program dari PTSL dimulai didaerah dengan adanya pelantikan tersebut. "Seusai pelantikan ini saya berharap para kepala desa yang wilayahnya terpilih dalam program PTSL 2024 segera lakukan sosialisasi kepada masyarakat . Dengan sosialisasi agar masyarakt bisa menyiapkan seluruh persyaratan yang dibutuhkan ," ungkap Kepala BPN Purworejo ,Andri Kristanto.

Di Kabupaten Purworejo terdapat sebanyak 23 desa memperoleh jatah program PTSL tahun ini, dan 23 desa tersebut tersebar di 7 kecamatan yaitu Kecamatan Bayan, Kemiri, Bruno, Gebang, Bener , Kaligesing serta Kecamatan Purworejo," ucap Andri Kristanto. Dikatakan oleh Andri Kristanto bahwa BPN telah mengagendakan gerakan pemasangan tanda batas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui program PTSL tahun ini memberi target untuk Purworejo 41.700 bidang tanah. Untuk sertifikat diberi target sebanyak 42.700 lembar.

TargetbPTSL 2024 yang diberikan pusat untuk Purworejo meningkat dibanding tahun lalu. Sedangakn tahun lalu hanya 38 ribu dan sekarang di tahun 2024 ini menjadi 41 ribu.Program PTSL tahun 2024 ,Andri Kristanto menargetkan 30 September harus selesai, ia mengajak kepada seluruh tim agar bekerja keras serta solid dengan sulurah anggota tim. Saya akan memberikan target pada setiap ketua tim untuk melakukan monev ( Monutoring dan evaluasi) setiap hari. Dan jangan kaget niatkan kita kerja untuk bantu masyarakat supaya punya sertifikat atas tanah masing - masing ," tandas Andri Kristanto.

Andri menambahkan ,bahwa dalam program ini hanya tanah yang belum bersertifikat yang dapat di urus melalui PTSL. Dan tanah yang bermasalah tidak akan dilayani. Contoh tanah yang masih ada sengketa waris tidak kami urus. Juga tanah yang masih memiliki persoalan hukum, kami tidak berani. Pecah tanah yang sudah beraertifikat pun tidak bisa diurus melalui program PTSL . Dan ini khusus untuk tanah yang belum ada atau belum punya sertifikat" tegas Andri Kristanto. (Den Bagus)