Catatan Redaksi

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dengan penayangan artikel dan atau berita, anda dapat juga mengirimkan artikel atau berita sanggahan dan koreksi kepada redaksi kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11 dan 12) undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email Redaksi atau Hubungi No telpon tercantum di bok redaksi

Iklan Disini

Breaking News

SPBU 43.507.16 di Salatiga Diduga Jadi Sarang Mafia Solar bernama DK, Warga dan Sopir Resah


Foto Ket (red) Truk berwarna putih biru dengan nomor polisi H 1361 UG (17/5)

Radar007Jateng | Salatiga – Praktik penyalahgunaan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat. Kali ini, dugaan kuat mengarah kepada SPBU 43.507.16 yang terletak di Jalan Lingkar Salatiga, wilayah Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (17/5) kemarin. 

SPBU ini diduga menjadi "sarang" mafia solar yang telah meresahkan masyarakat dan para sopir angkutan.salah satunya milik seseorang berinisial DK.jenis kendaraan Truk berwarnah putih biru bernopol H 1361 UG beserta kuhp
ChatGPT bilang:
Berikut ini adalah draft rilisan berita media online sesuai permintaan Anda:


SPBU 43.507.16 di Salatiga Diduga Jadi Sarang Mafia Solar, Warga dan Sopir Resah.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa praktik pengisian solar bersubsidi secara tidak wajar telah terjadi secara berulang di SPBU tersebut. Salah satu kendaraan yang diduga terlibat dalam aktivitas ini adalah truk berwarna putih biru dengan nomor polisi H 1361 UG, yang disebut-sebut milik seseorang berinisial DK. Aktivitas truk tersebut di SPBU ini menimbulkan kecurigaan karena frekuensi pengisian yang tinggi dan waktu pengisian yang tidak lazim.

Truk itu sering sekali mondar-mandir ke SPBU. Kadang pagi, siang, sampai malam. Sepertinya bukan untuk keperluan biasa,” ungkap seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.

Selain warga, sejumlah sopir angkutan umum dan logistik juga mengeluhkan antrean panjang dan sulitnya mendapatkan solar bersubsidi secara adil. Mereka menduga solar telah disedot dalam jumlah besar oleh kelompok tertentu untuk kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

Susah sekali sekarang cari solar subsidi. Kita yang benar-benar butuh untuk jalan malah sering nggak kebagian. Tapi ada truk-truk tertentu yang kelihatannya punya ‘akses khusus’,” ujar seorang sopir truk pengangkut barang dari luar kota.

Kasus ini memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum dalam jaringan distribusi ilegal BBM bersubsidi. Warga dan para sopir berharap aparat penegak hukum serta instansi terkait seperti Pertamina dan Kepolisian segera turun tangan melakukan penyelidikan terhadap SPBU 43.507.16 dan semua pihak yang diduga terlibat. (**)
© Copyright 2022 - Radar007