Catatan Redaksi

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dengan penayangan artikel dan atau berita, anda dapat juga mengirimkan artikel atau berita sanggahan dan koreksi kepada redaksi kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11 dan 12) undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email Redaksi atau Hubungi No telpon tercantum di bok redaksi

Iklan Disini

Breaking News

Suryadi Warga Gunung Agung, Tewas Setelah Berani Membongkar Praktik Lurah Penyelewengan Bansos


Foto keterangan Alm Suryadi Pahlawan Warga Gunung Agung Lampung Tengah

Radar007Lampung – Kabar duka dari warga Gunung Agung kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Suryadi (50) akrab di sapa Maman menjadi catatan penting bagi masyarakat warga Kampung Gunung Agung tewas atau meninggal dunia ditangan sepupu Sukardi Kepala Kampung (Silurah) Gunung Agung diduga penyelewengan Bansos beras memicu pembakaran dan pengerusakan empat (4) rumah serta kendaraan milik Silurah (dampak persoalan berkelanjutan) bukan peristiwa spontanitas pada Sabtu (17/5/2025) lalu.

foto ket. Sukardi Kepala Kampung Gunung Agung (Lurah) beserta Rumahnya dibakar warganya sendiri diduga korupsi Bansos Bapang

Berdasarkan sumber yang dihimpun (red), peristiwa ini sejak lama warga sudah mengetahui Sukardi Kepala Kampung Gunung Agung (Silurah) diduga masyarakatnya sendiri telah korupsi menyimpang beras bantuan atau Bantuan sosial (Bansos) Bahan Pangan (Bapang) dengan bukti video kepergok warganya menjual beras sebanyak 4 ton ke Ponpes di Tulang Bawang pada Januari 2025 lalu.

Aksi yang dilakukan almarhum Suryadi salah-satu dari warga Gunung Agung memulai aksi heroiknya saat masa hidup mengatakan (sumber warga red) demi kepentingan masyarakat warga Kampung Gunung Agung, dengan berani mengunggah beberapa video meminta Kapolres, Kapolda, Bupati, Gubernur, bahkan Presiden RI Prabowo Subianto agar turun tangan melihat langsung dan menindak tegas Silurah tersebut. 

Tidak sampai disitu, perjuangan warga bersama almarhum melakukan unjukrasa ke kantor Bupati Lampung Tengah. Sempat mendapat respon positif dari Bupati Lampung Tengah melalui Wakilnya Komang Koheri menyampaikan: akan meneliti pengaduan dan akan menindak Lurah yang diduga melakukan penyelewengan Bansos beras pada (24/2/2025) lalu.



Pada bulan yang sama berselang beberapa hari karena merasa kesal dan mulai menimbulkan kekecewaan atas penyampaian lisan tanpa ada tindakan dari Bupati Lampung Tengah melalui Wakilnya, warga sempat juga menyegel kantor kampung tersebut. Karena tindakan sama sekali tidak ada dari pemerintah kabupaten maupun kepolisian. Disaat masa hidup Suryadi (alm) dengan berani meneruskan persoalan ini ke media sosial akun Tiktok hingga Viral banyak komentar menuai kritik dan kontroversi dari nitizen agar ada keadilan bagi warga Kampung Gunung Agung.

Ditempat berbeda, Insiden pembunuhan yang tidak terbendungkan lagi karena berdampak viral ini. Diduga AS alias Dewok (42) kerabatnya (sepupu) Sukardi Silurah penyeleweng Bansos beras ini. Kejadian pembunuhan diawali adu mulut atau cekcok, karena kesal pelaku AS kemudian langsung  menusuk dengan mengunakan senjata tajam di bagian dada dan leher hingga tewas.
 
Reaksi wargapun mendengar terbunuhnya Suryadi langsung menggerakkan massa ke rumah Silurah dan kerabatnya (pelaku) membakar dan merusak dan meluluhlantakkan kendaraan disana.

Atas kejadian ini yang menimpa tewasnya salah satu Warga Kampung Gunung Agung jika dikenang keadilan tiba secepatnya sesuai harapan dari warga mengatakan: “Seandainya saja dari awal masalah ini diselesaikan dengan baik, mungkin tidak terjadi sampai ada korban jiwa dan hilangnya harta benda bapak lurah yang dibakar masyarakatnya sendiri.” Dikutip, Kamis (22/5).


Di sisi lain, Kapolda Irjen Pol Helmy Santika usai temu pers Operasi Krakatau mengatakan, akan menangani perkara penyelewengan Beras Bansos tersebut.

dok. sumber red. Kapolda Lampung Helmy Santika

Polres Lampung Tengah (saat sebelum terbunuhnya Suryadi warga Gunung Agung) kesulitan menangani perkaranya selama ini karena barang bukti video dan unjukrasa,” sebutnya.

Meskipun demikian pihaknya, akan menangani perkara tersebut hingga tuntas,” sebutnya lagi.

Menahan adanya provokator. Masyarakat diminta untuk menahan diri dan menunggu hasil penyidikan resmi demi menjaga ketertiban dan keamanan wilayah,” tandas Kapolda.




Source: Suara Rakyat Warga Gunung Agung
© Copyright 2022 - Radar007