Catatan Redaksi

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dengan penayangan artikel dan atau berita, anda dapat juga mengirimkan artikel atau berita sanggahan dan koreksi kepada redaksi kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11 dan 12) undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email Redaksi atau Hubungi No telpon tercantum di bok redaksi

Iklan Disini

Breaking News

Jelang masa Panen Tanaman Tembakau Rusak Akibat Hujan: Petani Krampilan alami kerugian jika hujan deras mengguyur

Probolinggo, Radar007 – Ratusan hektare tanaman tembakau di Kabupaten Probolinggo rusak akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat pada Rabu (20/8/2025) malam, disertai angin kencang. Padahal, sebagian besar tanaman kini tengah memasuki masa panen.

Banyak tanaman tembakau roboh, terutama di empat desa: Alas Sumur, Kandangjati Wetan, Krampilan, dan Manekan. Hujan deras disertai angin kencang yang berlangsung sekitar dua jam itu membuat lahan tembakau porak poranda.

Kerusakan paling parah terlihat pada daun tembakau yang merupakan bagian utama hasil panen. Daun yang sobek hingga busuk akibat terjangan hujan membuat kualitas menurun drastis. Kondisi ini tidak hanya mengancam hasil panen, tetapi juga menurunkan nilai jual yang berimbas pada kerugian besar bagi petani.

Belum balik modal, Pak. Baru mau ambil daun bawah, tanaman sudah roboh semua. Rasanya hancur, sedih sekali,” tutur Sinol, petani asal Desa Krampilan dengan mata berkaca-kaca.

Musim kemarau tahun ini memang tidak berjalan normal. Sejak akhir Juli hingga awal Agustus, hujan beberapa kali turun, dan semalam kembali mengguyur disertai angin kencang. Padahal, biasanya musim hujan baru diperkirakan datang pada September. Kondisi ini jelas merugikan petani yang menggantungkan harapan besar pada tanaman tembakau.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi, mengaku masih menunggu laporan resmi dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).

Hari ini tim kami turun ke lapangan untuk memantau sekaligus mencatat dampak kerusakan akibat hujan tadi malam,” ujarnya.

Ketua HKTI Kabupaten Probolinggo, Agus Salahuddin Yamin, juga menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, hujan deras memang faktor alam yang sulit dihindari. Ia menjelaskan, harga tembakau saat ini berada di kisaran Rp50.000 per kilogram di tingkat gudang, seiring mulai masuknya panen daun tengah.

Namun, ia mengkhawatirkan daun yang sudah dipanen, dirajang, dan tengah dijemur. Jika terkena hujan, kualitasnya akan rusak parah.

Kalau tanaman masih tegak dan hujan hanya sekali, kualitas tembakau masih bisa diselamatkan. Tapi kalau sudah roboh, petani harus segera memanen daunnya agar tidak makin rusak,” jelas Agus.

Ia menambahkan, jika kerusakan meluas, harga jual bisa turun di bawah Rp50.000 per kilogram.

Bagi petani tembakau, musibah ini menjadi pukulan telak. Harapan mereka memetik hasil setelah berbulan-bulan bekerja keras di ladang, kini terancam sirna.

Reporter: Kabiro Probolinggo R007
© Copyright 2022 - Radar007